Sebelumnya, saya mohon maaf jika tulisan ini terkesan terlalu melebih-lebihkan. Tidak ada maksud sombong atau merendahkan. Hanya ingin mengabadikan cerita hidup saja. ..................... Lanjutan dari My Leadership History (1): Gontor dan ITQAN Group Petualangan kepemimpinan di Gontor telah usai karena saya dinyatakan lulus dan mengabdi di Gontor 3 sebagai ustadz dan juga menjalani kuliah di jurusan perbandingan agama. Usai pengabdian selama setahun, saya pulang ke Malang dan mendaftar menjadi mahasiswa di Sosiologi UMM. Semester pertama, saya dipilih menjadi ketua kelas lewat voting. Baca selengkapnya di SINI . Melihat penampilan saya yang terlalu formal dan selalu duduk depan, otomatis pada milih saya. Bolehlah. Saya juga tidak segan-segan untuk speak up kalau ada apa-apa. Tapi, mengorganisir kawan-kawan dengan latar belakang bermacam-macam itu sulit! Tidak semuanya paham organisasi. Saya akhirnya belajar bagaimana cara persuasi anggota kelas dengan lebih kreatif. H
Sarapan nasi, pecel, telur ceplok dan nugget ayam Kemarin (28/1/2021), saya masak untuk makan dari pagi sampai sore. Cukup menanak nasi, bikin sambel pecel (meskipun instan), goreng telur sama nugget popcorn ayam. Semua serba instan sih hahaha. Seinget saya, karena masih cupu banget soal masak memasak gini, kemarin perlu waktu satu jam untuk menyiapkan semuanya ini. Kirain tadinya bisa nunggu nasi mateng sambil senam SKJ 2004 di kamar. Ternyata dugaanku salah. Bukannya senam, tapi malah harus cuci piring sama peralatan makan lain. Hahaha. Numpuk! Selain itu harus ke dapur lantai satu buat ngambil telur, jeruk nipis, air panas buat bumbu sambel pecel dan air minum. Sampai kamar, malah ngiris bawang merah sama putih buat dicampur ke telur. Jeruk nipisnya iseng saya tambahin dikit ke adonan telur dan ke bumbu sambel pecel yang udah diaduk aduk dengan air panas. Oiya, saya tambain juga ke beras yang lagi di masak. Setelah mateng semua, ada sesuatu yang muncul dalam benak dan pikiran saya